Mulai Chat dengan MinPro
Klik disini untuk chat!
0 of 50 Bank Soal completed
Questions:
You have already completed this kuis. You cannot start it again.
Kuis is loading…
You must sign in or sign up to take this kuis.
You must first complete the following:
Kuis complete. Results are being recorded.
0 of 50 Bank Soal answered correctly
Waktu Pengerjaan
Time has elapsed.
You have reached 0 of 0 point(s), (0)
Score: of ()
Dalam brainstorming dimana semua peserta hadir bersama-sama dalam suatu waktu dan tempat tertentu dan melakukan identifikasi risiko, mengacu pada aktivitas yang disebut…
Penetapan batas toleransi risiko di perusahaan merupakan wewenang & tanggung jawab?
Suatu perusahaan menetapkan batas toleransi risiko (BTR) sebesar 5% dari laba bersih Rp 100 Miliar untuk risiko risiko yang berdampak negatif. Hal ini dapat diartikan..
Ketika Anda sedang mengukur dampak risiko inheren dart suatu risiko, berdasarkan ISO 31000: 2018 Anda sedang berada dalam proses…
Berdasarkan ISO 31000 2018, Proses menentukan besarnya probabilitas suatu risiko residual, merupakan bagian dari proses…
Suatu metode identifikasi risiko untuk menemukan akar penyebab dari suatu risiko dengan menggambar diagram sehingga membentuk kerangka seperti tulang ikan, biasa disebut dengan metode…
Suatu Metode Risk Assessment yang dilakukan untuk mencapai konsensus pendapat yang diminta dari para ahli dalam bidang topik tertentu, disebut dengan Metode…
Dari Pernyataan mengenai Probabilitas dan Dampak risiko berikut ini, yang benar adalah…
Dari pernyataan mengenai risiko (risk) dan ketidakpastian (uncertainty} berdasarkan ISO 31000: 2018, yang benar adalah…
Mana dari pernyataan berikut yang salah adalah…
Simak Studi Kasus 3. Selama ini di PTJR, dalam melakukan risk assessment, lbu Luna membuatkan Kriteria Dampak dan Probabilitas yang secara umum digunakan oleh semua departemen. Kriteria Dampak Risiko masih bersifat kualitatif (tanpa menghitung dampak finansial atas risiko-risiko). lbu Luna beranggapan bahwa, diperlukan keputusan direksi dalam menentukan Batas Toleransi Risiko yang akan dikaitkan dengan target laba bersih perusahaan.
Di sisi yang lain Direksi belum sepenuhnya memahami arti dari Risk Appetite dan Batas Toleransi Risiko. Dalam konteks untuk meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko di PT RI, Apa yang tidak seharusnya dilakukan ibu Luna?
I. Menyiapkan & menggunakan batas toleransi risiko sendiri, baru nanti suatu saat akan meminta persetujuan Direksi.
II. Menyiapkan presentasi kepada Direksi mengenai pentingnya penentuan batas toleransi risiko untuk melakukan pemeringkatan atas risiko-risiko perusahaan.
III. Menyusun pernyataan Risk Appetite perusahaan dan memberikan usulan batas toleransi risiko kepada Direksi dengan dasar yang jelas dan logis untuk mendapatkan persetujuan.
IV. Tetap menggunakan analisis dampak secara kualitatif karena selama ini tidak pemah dipermasalahkan oleh Direksi.
Simak Studi Kasus 3. Pada suatu waktu, seorang section head bertanya kepada lbu Luna perihal apa saja yang harus dipertimbangkan dalam mengumpulkan referensi yang akan digunakan untuk melakukan identifikasi risiko di unit kerjanya. Sebagai seorang Risk Manager jawaban ibu Luna seharusnya adalah…
I. Sumber data dan informasi harus dijelaskan.
II. Data dan informasi dihimpun dengan menggunakan berbagai cara yang legal.
III. Data yang terkumpul perlu diverifikasi untuk memastikan relevansinya.
IV. Data yang terkumpul tidak perlu diverifikasi jika dari unit kerja sendiri.
Simak Studi Kasus 3. Dalam kunjungan suatu departemen dari PT JR, Department Head nya meminta arahan dari lbu Luna perihal cara menentukan besarnya probabilitas dan dampak dari setiap kejadian risiko yang teridentifikasi. Dari pernyataan berikut ini mana yang benar ?
I. Untuk menentukan dampak dari risiko, deskripsi dan tingkatan dampak setiap risiko terhadap pencapaian tujuan perusahaan harus dideskripsikan dengan jelas.
II. Probabilitas dari risiko dapat ditentukan dengan menggunakan data benchmark atau expert judgement.
III. Probabilitas dari risiko dapat ditentukan berdasarkan dari kejadian risiko historis.
IV. Indeks dampak dan probabilitas harus menggunakan kriteria risiko yang berlaku di perusahaan.
Simak Studi Kasus 3. Rencananya dalam menyusun profil risiko perusahaan tahun 2022, lbu Luna akan meminta arahan dari Direksi perihal batas tingkat risiko yang bisa ditoleransi oleh perusahaan dalam konteks proses evaluasi risiko. Untuk itu tentunya Bu Luna harus menyiapkan ter1ebih dahulu bahan – bahan sebelum melakukan presentasi ke Direksi. Hal apa saja yang harus dipertimbangkan oleh Bu Luna dalam menyiapkan presentasinya ?
I. Harus disiapkan batasan – batasan untuk mengevaluasi risiko yang dibuat berdasarkan kriteria risiko (Probabilitas dan Dampak).
II. Batasan – batasan dalam mengevaluasi risiko harus dapat terukur dan dapat digunakan untuk mengkategorisasikan tingkat setiap risiko yang telah teridentifikasi mulai dari low risk sampai dengan high risk.
III. Setiap risiko yang telah dianalisis dan di peringkat berdasarkan Skor Risiko (indeks probabilitas x indeks dampak) dapat ditempatkan dalam beberapa kategori tingkat risiko berdasarkan batasan – batasan yang telah ditetapkan.
Simak Studi Kasus 4. Mana saja pernyataan yang merupakan aktivitas dalam proses identifikasi risiko?
I. Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan
II. Melibatkan pihak terkait di perusahaan dalam proses identifikasi risiko
III. Melakukan skala prioritas pada risiko -risiko
IV. Menentukan probabilitas dan dampak dari risiko yang teridentifikasi.
Simak Studi Kasus 4. Dari pernyataan berikut mana yang merupakan aktivitas dalam mendefinisikan kriteria risiko?
I. Merumuskan kriteria risiko berdasarkan kebutuhan dan aturan perusahaan.
II. Memastikan bahwa kriteria risiko mencakup acuan dalam menentukan probabilitas dan dampak risiko.
III. Mengkonsultasikan kriteria risiko kepada pihak terkait di perusahaan.
IV. Melakukan administrasi dan dokumentasi kriteria risiko menggunakan ketentuan yang ber1aku di perusahaan.
Simak Studi Kasus 4. Dari aktivitas berikut ini, yang merupakan bagian dari aktivitas yang dalam pengukuran probabilitas dan dampak dari setiap risiko yang telah diidentifikasi adalah…
I. Mengumpulkan referensi yang terkait dengan dampak dan probabilitas risiko.
II. Melakukan analisis probabilitas risiko.
III. Melakukan analisis dampak risiko.
IV. Mengkonsultasikan draf hasil analisis dampak dan probabilitas kejadian risiko kepada pihak terkait untuk mendapatkan masukan.
Simak Studi Kasus 1. Dalam melakukan pengisian risk register, risk owner (PIC) di PT PSOL mengisi kolom Key Risk Indicator (KRI) dari setiap risiko. Dari pernyataan berikut mengenai Key Risk Indicator, yang tidak benar adalah…
Simak Studi Kasus 1. Salah satu bagian dari proses manajemen risiko ISO 31000 2018 yang dijadikan acuan oleh PSOL adalah aktivitas Monitoring dan Review yang juga merupakan proses yang bersifat iteratif. Dari pernyataan mengenai Proses Monitoring dan Review berikut, yang benar adalah…
I. Proses Monitoring dan Review hanya dilakukan pada aktivitas pelaksanaan Risk Treatment terhadap risiko-risiko.
II. Proses Monitoring dan Review tidak mencakup aktivitas melakukan update atas besarnya Probabilitas dan Dampak dari risiko-risiko.
III. Proses Monitoring dan Review dilakukan pada aktivitas penetapan konteks, lingkup dan kriteria risiko.
IV. Proses Monitoring dan Review tidak perlu dilakukan pada aktivitas identifikasi dan analisis risiko.
Simak Studi Kasus 1. Saat pelaksanaan monitoring risiko, Fungsi dan Unit Bisnis di PT PSOL harus menampilkan peta risiko residual sampai dengan tanggal batas waktu pelaporan yang dilakukan periodik. Poin poin utama yang harus dilaporkan adalah progress pelaksanaan rencana mitigasi yang telah dilakukan. Dari pernyataan berikut ini mengenai tingkat risiko residual (current risk) yang berdampak negatif, yang tidak benar adalah…
Berikut ini adalah pernyataan yang benar mengenai Key Risk Indicator (KR/) & Key Control Indicator (KCI) …
Berikut adalah bagian dari Proses Manajemen risiko berdasarkan ISO 31000 2018, kecuali:
Yang merupakan alasan bagi perusahaan untuk melakukan monitoring dan review berdasarkan proses manajemen risiko ISO 31000 2018 adalah…
I. Dapat timbul risiko-risiko baru
II. Dampak dan probabilitas risiko bisa berubah.
III. Rencana treatment tidak dapat berubah
IV. Risiko-risiko dapat menjadi retired
Pada saat anda melakukan update atas risk register perusahaan, Anda menemukan bahwa risiko inheren berada pada tingkat “High• dan risiko residual berada pada tingkat “High”, padahal target risk owner atas risiko tersebut adalah “Moderate”. Mana pernyataan yang benar…
I. Hal ini dapat menjadi indikasi bahwa tindakan penanganan belum dilakukan
II. Hal ini dapat menjadi indikasi bahwa diperlukan tindakan penanganan tambahan untuk dapat menurunkan risiko untuk mencapai tingkat yang ditargetkan.
III. Hal ini dapat menjadi indikasi bahwa tindakan penanganan yang dilakukan tidak cukup efektif untuk menurunkan risiko.
IV. Hal ini dapat menjadi indikasi bahwa risiko bahwa tindakan penanganan risiko sudah maksimal dilakukan, namun tidak bisa mencapai target yang ditetapkan.
Simak Studi Kasus 3. Dalam rangka melaksanakan monitoring risiko di perusahaan, Bu Luna secara periodik setiap triwulan berencana akan melakukan pembaruan (update) atas dokumentasi risk register di Perusahaan. Dari hal-hal yang dilakukan risk owner untuk dapat memperbarui risk register, mana yang tidak benar?
Apa yang dimaksud dengan “indikator kinerja kunci” dalam konteks pemantauan risiko?
Bagaimana organisasi menilai efektivitas strategi pengendalian risiko selama pemantauan risiko?
Apa yang dimaksud dengan “pemantauan pasif” dalam konteks pemantauan risiko?
Bagaimana peran pemantauan risiko dalam siklus manajemen risiko?
Apa yang dimaksud dengan pemantauan risiko dalam konteks ISO 31000?
Mengapa pemantauan risiko penting dalam manajemen risiko?
Apa yang dimaksud dengan pemantauan risiko dalam konteks ISO 31000?
Apa yang mungkin menjadi tanda bahwa risiko perlu dipantau lebih lanjut?
Studi Kasus 3: Sebuah perusahaan manufaktur memiliki risiko kegagalan produksi karena kekurangan bahan baku. Mereka telah menetapkan indikator kinerja kunci untuk memantau ketersediaan bahan baku. Apa yang sebaiknya dilakukan perusahaan untuk memantau risiko ini?
Simak Studi Kasus 1. Berdasarkan hasil diskusi dengan Mr Siswanto dengan seorang General Manager (GM) pada Unit Bisnis X di PT PSOL, terdapat 3 (tiga) Risiko yang berada pada tingkat •High” pada Unit Bisnis X tersebut. Berdasarkan informasi dari GM Unit Bisnis X, ternyata ada 1 (satu) risiko yang tindakan penanganannya di luar kapasitas dan wewenang GM. Hal apa yang harus disarankan Mr Siswanto kepada General Manager?
Simak Studi Kasus 1. Di PT PSOL Mr Siswanto dan semua risk owner melakukan dokumentasi atas Proses Manajemen Risiko yang telah dilakukan. Dari dokumen berikut ini yang bukan merupakan hasil dari Proses risk assessment berdasarkan ISO 31000 2018 adalah…
Komunikasi dan Konsultasi merupakan salah satu bagian dari Proses Manajemen Risiko Berdasarkan ISO 31000 2018. Secara umum, yang bukan termasuk tujuan dari komunikasi dan konsultasi dalam proses manajemen risiko adalah…
Persepsi risiko (risk perception) didefinisikan sebagai cara pandang stakeholder terhadap perusahaan. Persepsi risiko mencerminkan…
I. Kebutuhan stakeholder perusahaan
II. Kepercayaan dan nilai-nilai dari stakeholder perusahaan
III. Pengetahuan dari stakeholder perusahaan
IV. lsu-isu yang berkembang di dalam perusahaan
Dalam Analisis Pemangku Kepentingan (Stakeholder Analysis), setiap stakeholder yang teridentifikasi akan dipetakan tingkat kepentingannya bagi perusahaan dengan menggunakan ukuran…
Simak Studi Kasus 3. Dalam proses manajemen risiko, terdapat proses untuk melakukan komunikasi dan konsultasi sehingga risk register yang dihasilkan menjadi valid. Berdasarkan kondisi PT JR di etas epa yang seharusnya dilakukan lbu Luna terkait proses komunikasi dan konsultasi sebagai bagian dari proses manajemen risiko?
Simak Studi Kasus 3. Berdasarkan ilustrasi diatas dimana beberapa kali lbu Luna dan stafnya membuatkan risk register untuk beberapa departemen di perusahaan tanpa melakukan verifikasi dengan risk owner yang memiliki data yang lebih akurat dan terkini, hal ini bertentangan dengan prinsip manajemen risiko…
Simak Studi Kasus 4. Dari pernyataan berikut mengenai aktivitas untuk melakukan dokumentasi risiko, yang benar adalah…
I. Bapak Lambang harus mengajukan permintaan risk register dari fungsi – fungsi perusahaan sesuai dengan prosedur yang berlaku di perusahaan.
II. Sebaiknya Bapak Lambang memerintahkan stafnya untuk melakukan pengisian risk register dari fungsi-fungsi dalam perusahaan tanpa perlu berkonsultasi dengan risk owner.
III. Seluruh Risiko yang telah diidentifikasi dalam proses identifikasi risiko dicatat dalam risk register yang berlaku dalam perusahaan, Untuk itu Bapak Lambang harus meminta fungsi perusahaan untuk menggunakan format risk register yang berlaku di Perusahaan.
Simak Studi Kasus 5. Bapak Gatot segera melakukan evaluasi atas laporan profil risiko perusahaan dan menemukan banyak kesalahan dalam melakukan pengisian risk register. Dari tindakan dibawah ini mana yang seharusnya dilakukan Bapak Gatot ?
I. Melakukan koreksi sendiri a1as pengisian yang salah di dalam risk register untuk diserahkan kepada Bapak Benyamin.
II. Mengundang PIC fungsi terkait di perusahaan untuk melaksanakan workshop pembahasan risk register berdasarkan temuan yang ada.
III. Mendatangi fungsi terkait untuk membicarakan lebih lanjut mengenai hasil evaluasi yang telah dilakukannya.
IV. Mengabaikan isu tersebut, menunggu periode dimulainya penyusunan risk register tahun tahun mendatang.
Simak Studi Kasus 5. Bapak Gatot memberikan informasi kepada Bapak Benyamin bahwa risk register konsolidasi perusahaan ternyata belum didiskusikan antar fungsi untuk memastikan bahwa pengelolaan risiko telah dilakukan secara terintegrasi. Sehubungan dengan hal tersebut, apa yang seharusnya dilakukan Bapak Gatot ?
I. Melakukan evakuasi untuk memastikan bahwa tidak terjadi tindakan mitigasi yang beririsan (overlap) lintas fungsi,
II. Mengundang fungsi terkait di perusahaan untuk melaksanakan workshop pembahasan risk register antar fungsi perusahaan.
III. Meyakinkan Bapak Benyamin bahwa tidak per1u dilakukan evaluasi dan koreksi atas risk register konsolidasi perusahaan saat ini, namun nanti saja saat penyusunan profil risiko tahun- tahun berikutnya saja.
IV. Melakukan evaluasi untuk memastikan bahwa tindakan mitigasi telah direncanakan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing fungsi perusahaan.
Apa yang dimaksud dengan komunikasi risiko dalam konteks ISO 31000?
Mengapa komunikasi risiko penting dalam manajemen risiko?
Apa tujuan utama komunikasi risiko?
Bagaimana cara terbaik untuk mengkomunikasikan risiko kepada pemangku kepentingan?
Apa yang harus dilakukan jika risiko mengancam keselamatan atau keamanan publik?
Apa yang dimaksud dengan “pesan risiko” dalam konteks komunikasi risiko?